Padang(SUMBAR).SE - Hari ini selasa tanggal 7 September 2021, bimbingan teknis Hitung Cepat Pembekalan kebutuhan Pasca Bencana (Jitu Pasna) propinsi Sumbar tahap II Tahun 2021 resmi dibuka.
Gelombang pertama ini dilaksanakan di Kryd Bumi Minang Hotel Padang, kegiatan berlangsung selama 4 hari, yang dimulai dari tanggal 7 hingga 10 September 2021.
Relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) adalah orang-orang yang terpanggil jiwanya untuk tangguh, dan siap membantu atau menolong orang yang mengalami musibah bencana.
Begitu di katakan Kepala Bidang Rehab Rekon BPBD Provinsi Sumbar Suryadi E saat menjadi Nara sumber perdana usai pembukaan Bimtek Jitu Pasna Selasa 7 September 2021.
Kata Suryadi E, sebagai daerah rawan bencana, Sumatera barat sering terjadi banjir, tanah longsor, atau tanah bergerak dan angin puting beliung
"Terkait ini BPBD harus bertindak cepat pada bencana dan pasca bencana," ungkapnya.
Tantangan yang dihadapi membutuhkan tenaga terampil. Dengan demikian jadikan Bimtek Hitung Cepat Jitu Pasna sebagai bahan menimba ilmu, himbaunya.
"Dengan membaurnya para jurnalis atau wartawan dan para relawan, sehingga pemerintah nagari, desa, dan kelurahan bisa saling membahu," imbuhnya
Sehingga Jitu Pasna sudah diperkenalkan ke 900 nagari, desa, dan kelurahan se-Sumbar, katanya.
"Terkait ini, seluruh data kerugian dan sasaran bisa dapat data valid dan akurat. Sehingga selama 4 hari data basah sudah bisa dipublikasikan secara tepat dan benar," pungkas Suryadi.
Kegiatan ini dibuka oleh H. Mulyadi (PLH) BPBD Propinsi SUMBAR berpedoman kepada UU 2004 tentang penanggulangan bencana tugas fungsi dan bidang masing-masing.
Dimana Sebelum terjadinya bencana, Jitupasna berfungsi sebagai edukasi. Informasi dan logistik. Kegiatan yang memerlukan pasca bencana penanggulangan bencana dan rekonstruksi pasca bencana
Selama kegiatan ini ada teori dan simulasi kegiatan disesuaikan dengan kondisi pandemi. Untuk diketahui bahwa sumbar sebagai wilayah rawan bencana seperti tanah longsor tanah bergerak Banjir dan kebakaran menjadi bencana sering terjadi
Dalam kegiatan Jitupasna ini diharapkan para peserta untuk bisa bekerja hitung cepat usai pelaksanaan rekontruksi bencana.
Pemateri bimtek Jitupasna didatangkan dari Pusdik BNPB, MCS (Mahoni Cakra Saujana) ini berlangsung hingga Sabtu (11/9). Peserta diberikan materi berupa teori, praktik analisis dan penyusunan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi. (*/rd)
No comments:
Post a Comment