Padang (SUMBAR) .SE- Pemerintah Kota Padang bersikap sigap menyikapi adanya permasalahan dari para pengusaha dan sopir angkutan kota (angkota) tambang Air Pacah-Lubeg-Pasar Raya yang terkena imbas dari pengoperasian bus Trans Padang Koridor 4 rute Bypass-Anak Air dengan jarak tempuh sepanjang 25 kilometer sejak awal Februari 2020.
Sehingga dari itu pada Rabu pagi (5/2/2020), belasan sopir angkot mendatangi Kantor Balai Kota Padang Aie Pacah guna menyampaikan aspirasi dan keluhan atas telah berkurangnya penumpang yang menaiki angkotnya masing-masing sejak Bus Trans Padang koridor 4 tersebut mulai beroperasi.
Banyak hal yang disampaikan dari beberapa sopir angkot berwarna ungu itu yang menanyakan bagaimana nasib kami dengan kondisi seperti ini. Alhasil, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Padang Dian Fakri beserta jajaran pun langsung hadir menanggapi unjuk rasa itu di pelataran lobi Kantor Balai Kota Aie Pacah.
"Kita sudah jelaskan kepada mereka bahwa kita sedang merintis dalam meningkatkan kesejahteraan para pengusaha angkot yaitu dengan ikut memiliki Trans Padang, disamping kita memenuhi kewajiban Pemerintah juga meningkatkan pelayanan transportasi masyarakat. Namun sekarang masih tahap percobaan, jika ada masalah kita harus mencarikan solusinya bersama-sama," sebutnya.
Menurut dia, Pemko Padang siap memberikan jalan terbaik terutama menata ulang rute angkutan kota melalui Trans Padang. Ia mengatakan, pada tahap awal pihaknya mengoperasikan sebanyak enam unit bus trans Padang untuk koridor baru tersebut.
Dengan mekanisme keberangkatan dibagi menjadi tiga unit dari arah utara Anak Air dan tiga unit dari selatan Teluk Bayur.
Namun ketika kebutuhan meningkat operasional bus akan ditambah menjadi sepuluh unit.
Operasional pada koridor empat tersebut dibagi tiga tahap dalam sehari, namun tidak sampai malam hari. Dimulai dari pukul 06.15- 08.20 WIB, siang pukul 11.30 -13.30 WIB, sore 16.00 – 17.00 WIB.
Terkait dengan adanya keluhan dari sopir angkutan kota tersebut ia mengatakan akan membahas dan meninjau ulang rute tersebut.
"Sebenarnya sopir angkot tidak menolak Trans Padang tapi menyampaikan keluhan pendapatannya yang berkurang," ujarnya.
Ia mengakui dengan adanya Trans Padang penumpang angkutan kota berkurang karena ada pilihan moda baru bagi masyarakat.
Dian mengatakan akan menata ulang rute angkot tersebut dan membahas bersama Organda dalam waktu dekat. Dalam kesempatan itu juga hadir Kepala Bagian Humas Setda Kota Padang Amrizal serta lainnya(th)
No comments:
Post a Comment