Padang (SUMBAR).SE - Plt. Camat Padang Selatan Maspeg membuka secara simbolis pelaksanaan Pesantren Ramadhan 1440 H/2019 tingkat Kelurahan Rawang di Masjid Syukur, Kelurahan Rawang, Kecamatan Padang Selatan, Sabtu (11/5).
Seperti diketahui, Pesantren Ramadhan dibuka serentak di 104 kelurahan dengan tahun ini tetap diikuti santriwan-santriwati yang terdiri dari murid SD/MI dan SMP sederajat di Kota Padang. Sementara tema yang diusung yakni “Pembinaan Iman dan Takwa, Memperkokoh Adat Basandi Syara'-Syara' Basandi Kitabullah (ABS-SBK)”.
Dalam sambutan dan arahannya Maspeg mengatakan, sesuai tema Pesantren Ramadan tahun ini, diharapkan para peserta lebih memahami apa saja itu nilai-nilai yang terkandung dalam ABS-SBK dan dijadikan sebagai karakter generasi muda, selain memahami apa itu "Sumbang Nan 12".
"Jadi, melalui Pesantren Ramadan mari kita wujudkan generasi emas melalui 3 dimensi. Yaitu intelektual hebat, agama taat, dan budaya yang kuat," terangnya.
Maspeg melanjutkan, di samping itu, melalui pelaksanaan pesantren Ramadhan tentunya juga diharapkan semakin meningkatnya pemahaman generasi muda terhadap budaya Minangkabau yang berfilosofi ABS SBK. "Sesuai tema yang diusung tahun ini," cetusnya.
Dalam kesempatan itu juga dihadiri oleh Lurah Rawang Andi Amir, Babinkamtibmas, dan Ketua LPM Kelurahan Rawang beserta walimurid dan ratusan peserta Pesantren Ramadan.
Lurah Rawang Andi Amir pun senada memesankan kepada para orang tua dan guru pendamping, agar bersama-sama mengawasi dan mendidik anak-anak peserta pesantren ramadhan. Begitu juga kepada panitia, ia pun meminta agar melaksanakan tugas sebaik-baiknya sehingga pelaksanaan pesantren Ramadan di Masjid Syukur dapat menjadi contoh bagi masjid-masjid lain.
"Para orang tua dan guru mari bersama menjaga anak-anak didik agar pelaksanaan pesantren ramadhan ini berjalan efektif dan diikuti dengan baik," ujarnya.
Selain itu Lurah muda itu juga menyampaikan bahaya tawuran yang sempat terjadi baru-baru ini. Bahkan pelakunya ada anak-anak di Kelurahan Rawang.
"Kita sangat menyayangkan aksi tawuran yang dilakukan para remaja yang sangat tidak pantas dilakukan. Apalagi ini dalam suasana bulan suci Ramadan, dan dilakukan di saat usai sholat subuh dan jelang sahur. Jadi agar kejadian ini tidak terus berulang, orang tua mesti melakukan kontrol kepada anaknya. Dibutuhkan pengawasan bagi orang tua yang punya anak remaja, agar jangan ikut-ikutan tawuran," imbau Andi menegaskan.
Lebih lanjut ia mengingatkan terkait pentingnya pengawasan yang dilakukan orang tua, apalagi di bulan Ramadan. Apalagi, jika anak-anak izin untuk salat ke masjid, agar memastikan terlebih dahulu jika memang mereka berada di masjid. Jangan sampai mereka keluyuran ke mana-mana.
”Awasi betul anak-anak kita, jangan sampai ada gesekan di lingkungan sekitar dengan remaja lain sehingga berakibat terjadi aksi tawuran yang dapat meresahkan warga," tukuknya menagkhiri.
(th)
No comments:
Post a Comment