Padang(SUMBAR).SE - Dengan kemampuan manajemen pada yayasan pendidikan bisa diaplikasikan untuk masyarakat Kota Padang, jelas Camat Lubuk Begalung, Rosail pada acara reses di Mesjid Al Kuwait Kompleks Mitra Utama II Banuaran, Jumat (8/2/2018).
Diterangkan oleh Camat Lubuk Begalung pada kesempatan ini masyarakat bisa menyampaikan aspirasinya untuk pembangunan daerah ini. Dengan hal legislasi yang dimiliki sehingga bisa memenuhi harapan masyarakat.
Reses menurut Ketua DPRD Kota Padang merupakan upaya penyambung lidah menyampaikan aspirasi masyarakat. Demi pembangunan Kota Padang, bagaimana anggota dewan menjemput aspirasi.
Menjemput aspirasi dari segala bidang untuk disampaikan pada Pemko Padang agar bisa dieksekusi untuk realisasi.
Reses juga sebagai monitoring dan mengevaluasi kinerja Pemko Padang pada daerah pemilihan. Selain itu bisa dituangkan dalam pokok pikiran anggota dewan dan kegiatan lain yang ada pada pemerintah kecamatan dan kelurahan.
Menurut tokoh masyarakat setempat, Saribulih hadir pada kesempatan ini majelis taklim dan kongsi kematian. Mereka juga telah membeli pandam pekuburan, namun hanya boleh untuk 2 orang per keluarga.
Eliwati selaku Ketua RT setempat menyampaikan aspirasi tentang drainase yang belum memadai dan pihak Pemko hanya mengukur jalan saja yang lebih dari 1 km2.
Mereka sangat berharap realisasi fasum seperti mesjid ini jalan dan drainasenya masih belum memadai yang bisa mengganggu umat beribadah jika hari hujan. Sudah 10 kali proposak diusulkan.
Selain itu Ummi Barokah selaku ketua kongsi kematian juga berharap bantuan pengeras suara untuk mesjid. Kongsi kematian Al Ikhlas juga belum dilengkapi sarana dan prasarana seperti ambulan.
Ketua Majelis Taklim Al Kuwait, Zetri Murni menyampaikan aspirasi supaya tahfiz bisa gratis. Kemana mereka bisa menyampaikan proposal untuk memperoleh bantuan.
Ketua DPRD Kota Padang menyikapi agar semuanya usulan di sampaikan pada musrenbang. Jika keuangan kota memadai maka bisa direalisasikan.
Soal wareless dan ambulan serta kursi tersebut agar membuat proposal asal sudah di SK kan dari kelurahan dan terdaftar pada Bagian Kesra Pemko Padang.
Elly menyampaikan tentang tahfis akan diteruskan ke Kemenag untuk disubsidikan. karena menurut masyarakat masih merasa berat membayar Rp.50 ribu per bulan.
No comments:
Post a Comment